Buntok. FKK - Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Barito Hilir melaksanakan program pengawasan hutan produksi, monitoring dan evaluasi di perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah kerjanya yang meliputi sebagian wilayah Barito Selatan dan Barito Timur. Karena KPHP adalah kepanjangan tangan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Demikian dikatakan Kepala KPHP Barito Hilir, Jainal Abidin, SHut MP.
Selain itu kata Jainal, juga ada program patroli kebakaran hutan dan membentuk masyarakat peduli api (MPA). Lantaran wilayah kami terlalu luas sehingga harus membentuk MPA-MPA.
Seperti tahun-tahun sebelumnya mendapatkan bantuan sarpras seperti mesin pemadam, motor Tossa dan motor trail. MPA yang sudah mendapatkan bantuan ada sekitar 10 MPA yang merupakan bantuan Dinas Kehutanan Provinsi.
"Kami terus berupaya membentuk MPA-MPA supaya hutan ini tetap terjaga dari kebakaran hutan. Begitu ada titik hotspot, kami langsung tindak lanjuti, semua langsung turun termasuk dari TNI Polri. Kami langsung menghubungi MPA-MPA yang telah terbentuk. Karena MPA sudah kami bina dan kami latih sebelumnya, agar mereka paham dan bisa melakukan pemadaman api tersebut. Apabila mereka sudah tidak mampu, maka kami akan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten.
Desa-desa yang rawan kebakaran hutan perlu di tingkatkan kewaspadaan daripada masyarakat peduli api tersebut dan kami juga sudah meminta kepada kepala desa untuk membentuk MPA-MPA tersebut", ujar Jainal di ruang kerjanya ketika dikonfirmasi, Senin, 24 Pebruari 2025, sembari mengatakan, selain itu juga ada patroli pengamanan illegal logging.
Kemudian pada tahun 2025 ini, juga ada program ketahanan pangan yang merupakan program pemerintah pusat. Rencana ada cetak sawah untuk menanam padi gogo.
"Untuk program ketahanan pangan kita mengikuti saja instruksi dari Menteri, apa yang ditujukan kepada kita, kita siap melaksanakannya di lapangan.
Untuk program ketahanan pangan ini kami punya kebun-kebun sendiri dari masyarakat dengan melibatkan kelompok tani hutan, dengan menanam berbagai macam tanaman untuk menekan inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan. Jenis tanaman yang ditanam selain padi, juga ada tanaman holtikultura dan buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti jagung, jengkol, petai, cabe dan lain sebagainya. Jadi yang kita bina itu adalah kelompok tani hutan dan masyarakat peduli api", ucap Jainal, seraya menambahkan selain itu untuk program ketahanan pangan kami jug bekerjasama dengan Kementrian Pertanian dan Peternakan untuk menyiapkan lahan dalam kawasan hutan guna pengembangan sapi perah kurang lebih 9.400 ha di Desa Ngurit Kecamatan Gunung Bintang Awai, Barsel. (Saprudin)