Buntok - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Selatan, Dr. Ita Minarni, ST., MT., menghadiri acara launching Koperasi Merah Putih di Gedung Pertemuan Umum Jaro Pirarahan, Buntok, Senin 21 Juli 2025. Acara ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Barito Selatan, Ketua dan Wakil Ketua DPRD beserta anggota, para asisten Sekretaris Daerah, staf ahli bupati, kepala perangkat daerah, camat, lurah, kepala desa, BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pengurus koperasi se-Barsel, insan pers, serta seluruh tamu undangan.(21/7/2025).
Dr. Ita Minarni menyebut launching Koperasi Desa Merah Putih merupakan momentum penting dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan, mengokohkan semangat gotong royong, dan membangun kemandirian desa di seluruh pelosok Indonesia. “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, saya menyampaikan dukungan penuh terhadap program Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI sebagai bagian dari gerakan nasional membangun desa dari bawah,” ujarnya.
Ita menuturkan, Barito Selatan dengan luas wilayah ±8.830 km² yang terbagi menjadi 6 kecamatan, 7 kelurahan, dan 86 desa dengan jumlah penduduk sekitar 137.548 jiwa (2024) memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan rakyat, serta sektor jasa dan UMKM. “Dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah, penguatan koperasi desa menjadi keharusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara kolektif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ita memaparkan bahwa seluruh desa dan kelurahan di Barito Selatan telah memiliki koperasi dengan badan hukum lengkap. “Sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, hingga saat ini telah terbentuk 73 koperasi desa, 6 koperasi kelurahan, 6 koperasi gabungan dua desa, dan 1 koperasi gabungan kelurahan serta desa, semuanya sudah berbadan hukum 100 persen,” jelasnya.
Koperasi ini, kata Ita, tidak hanya menjadi lembaga ekonomi, tetapi juga sarana penguatan modal usaha desa, motor penggerak distribusi hasil pertanian rakyat, wadah kolaborasi antar pelaku UMKM, serta mitra pemerintah desa dalam mengelola potensi wilayah. “Kita berharap koperasi ini dapat menjadi pusat penyediaan kebutuhan pokok berbasis lokal dan mampu mendukung ketahanan pangan daerah,” katanya.
Selain berbicara soal koperasi, Ita juga menyinggung program prioritas lainnya seperti Sekolah Rakyat (SR), yang difokuskan untuk menjangkau anak putus sekolah di desa terpencil. Pemerintah Barsel telah mengajukan proposal ke Kementerian Sosial RI untuk memperluas akses pendidikan melalui pendirian pusat belajar masyarakat dan kelas komunitas di desa-desa.
Lebih lanjut, Ita memaparkan program revitalisasi satuan pendidikan sebagai bagian dari Asta Cita ke-4 pemerintah, yang meliputi peningkatan sarana-prasarana pendidikan dari PAUD hingga SMP. “Ada 4 PAUD, 8 SD, dan 6 SMP yang menjadi sasaran program revitalisasi tahun 2025, bekerja sama dengan Dirjen PAUD dan Dikdasmen,” jelasnya.
Dalam sektor ketahanan pangan, program Cetak Sawah Rakyat (CSR) seluas 2.734,89 hektare di beberapa kecamatan menjadi fokus utama untuk menjaga swasembada pangan di Barsel. “Kami berkomitmen mendukung CSR sebagai langkah strategis untuk memperkuat basis pangan lokal,” katanya.
Ita juga menyampaikan capaian investasi di Barsel yang tumbuh pesat pada triwulan pertama 2025, dengan total penanaman modal mencapai Rp471 miliar atau 127,62 persen dari target. “Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat akan terus kita perkuat demi menciptakan iklim investasi yang sehat,” ujarnya.
Di sisi lain, alokasi Dana Desa sebesar ±Rp105 miliar untuk tahun 2025 diarahkan untuk program pemberdayaan ekonomi desa, digitalisasi layanan publik, serta penguatan BUMDes dan koperasi. “Evaluasi realisasi dana desa akan terus dilakukan melalui monitoring berbasis aplikasi Desa Cerdas.” ungkapnya.
Ita optimis keberadaan Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi pilar penting alam mewujudkan kemandirian ekonomi desa. “Koprasi ini bukan hanya simbol, tetapi aksi nyata membangun Indonesia dari desa. Mari kita dukung, kita rawat, dan kita masukan bersama,”pungkaanya.
Acara Launching ini ditutup dengan sesi wancara bersama awak media, dimana ita kembali menegaskan bahwa keberhasilan koperasi desa akan menentukan kemandirian ekonomi Barito Selatan. “Dengan sinergi seluruh pihak, cita-cita kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat terwujud,”tandasnya. (Saprudin)